Prinsip Dasar Animasi : 1. SQUASH And STRETCH


Prinsip dasar animasi yang pertama adalah Squash and Stretch.

Squash and Stretch adalah sebuah prinsip dasar animasi yang digunakan untuk membuat ilusi seberapa keras permukaan sebuah benda.


Sebuah benda yang permukaannya empuk atau lentur, saat menghantam benda lain dengan keras maka bentuknya sementara akan berubah dan akhirnya bisa kembali lagi ke bentuk semula. Sedangkan benda yang permukaannya keras, ketika menghantam benda lain, bentuknya tetap dan tidak berubah.

Squash and Stretch juga dikenal dengan prinsip gerakan memuai dan menyusut.

Ketika ada gerakan animasi bola memantul, kita bisa menentukan bola mana yang permukaannya keras dan mana yang tidak. Hal tersebut bisa diketahui dari: ‘’Bola yang keras tidak mengalami perubahan bentuk (deformation), sedangkan bola yang empuk mengalami perubahan bentuk menjadi gepeng saat dia mulai jatuh dan menghantam lantai sebelum akhirnya kembali lagi ke bentuk aslinya’’.

Hasil pantulan yang dihasilkan juga berbeda. Ilustrasinya, bola yang keras jika dijatuhkan tentunya tidak akan memantul kembali sekuat bola lunak yang dijatuhkan. Selain itu, Squash and Stretch sering juga digunakan dalam animasi untuk menunjukkan emosi dari sebuah karakter.

Squash and Stretch membantu membuat emosi tersebut untuk lebih bisa dirasakan oleh penonton. Bahkan dalam animasi realis pun, prinsip ini juga tetap dipakai karena sebenarnya prinsip ini berlaku juga di dunia nyata.

Squash and stretch adalah upaya penambahan efek lentur (elastis) pada objek atau figur seolah-olah ‘memuai’ atau ‘menyusut’ sehingga memberikan efek gerak yang lebih hidup.

Penerapan squash and stretch pada figur atau benda hidup (misal: manusia, binatang, creatures) akan memberikan efek dinamis terhadap gerakan/ action tertentu

Sementara penerapan squash and stretch pada benda mati (misal: gelas, meja, botol) akan membuat mereka (benda-benda mati tersebut) tampak atau berlaku seperti benda hidup.


Contoh pada benda mati:

Ketika sebuah bola dilemparkan. Pada saat bola menyentuh tanah maka dibuat seolah-olah bola yang semula bentuknya bulat sempurna menjadi sedikit lonjong horizontal, meskipun nyatanya keadaan bola tidak selalu demikian.Hal ini memberikan efek pergerakan yang lebih dinamis dan ‘hidup’.


Contoh pada benda hidup:

Sinergi bisep dan trisep pada manusia. Pada saat lengan ditarik (seperti gerakan mengangkat barbel) maka akan terjadi kontraksi pada otot bisep akan nampak ‘memuai’, hal inilah yang disebut squash pada animasi. Sedangkan stretch nampak ketika dilakukan gerakan sebaliknya (seperti gerakan menurunkan lengan), bisep akan nampak ‘menyusut’.

--------------------------------------------------------------------------
Referensi

- Wahyu Purnomo, Wahyu Andreas, E-Book Animasi 2D, Kemendikbud RI, 2013.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.